Kota Solo, atau Surakarta, telah lama dikenal sebagai salah satu pusat budaya Jawa yang masih lestari hingga kini. Namun bukan hanya warisan budayanya yang menjadi daya tarik utama, kota ini juga menyuguhkan berbagai destinasi wisata yang menjadi primadona bagi wisatawan dari berbagai daerah.
Dari wisata sejarah, taman tematik, hingga tempat-tempat yang estetik dan ramah keluarga, Solo mampu menghadirkan pengalaman wisata yang lengkap. Lima destinasi berikut merupakan ikon wisata yang sudah terbukti memikat hati pengunjung—baik karena nilai historisnya, keindahan visualnya, maupun keseruannya sebagai tempat rekreasi.
Pura Mangkunegaran: Simbol Keagungan Budaya Jawa
Jika berbicara tentang wisata budaya di Solo, Pura Mangkunegaran hampir selalu menjadi destinasi pertama yang disebut. Berada di jantung kota, kompleks istana ini merupakan peninggalan Kerajaan Mangkunegaran dan menjadi saksi bisu kejayaan tradisi Jawa yang masih lestari hingga kini.
Daya tarik utama dari Pura Mangkunegaran terletak pada arsitekturnya yang klasik dan detail ukiran yang menggambarkan estetika Jawa yang tinggi. Pendopo besar dengan tiang-tiang kayu jati, koleksi pusaka, serta suasana teduh di sekitar istana membuat wisatawan serasa kembali ke masa lampau.
Tiket masuk ke kawasan ini cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp20.000–Rp30.000, sudah termasuk pemandu yang akan menjelaskan sejarah dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam kompleks istana. Bagi pecinta sejarah dan keindahan klasik, tempat ini adalah destinasi yang wajib dikunjungi.
Keraton Kasunanan Surakarta: Jantung Sejarah Kota Solo
Tak jauh dari Pura Mangkunegaran, berdiri megah Keraton Kasunanan Surakarta, tempat tinggal resmi keluarga kerajaan hingga saat ini. Keraton ini adalah representasi otentik dari arsitektur tradisional Jawa dan budaya keraton yang masih dijaga dengan ketat.
Bagi wisatawan, kunjungan ke Keraton bukan hanya menawarkan pemandangan indah bangunan bersejarah, tetapi juga edukasi mengenai filosofi, adat, dan sistem pemerintahan tradisional. Museum di dalam kompleks keraton menyimpan berbagai koleksi peninggalan sejarah seperti kereta kencana, senjata tradisional, dan tekstil kuno.
Dengan tiket masuk sekitar Rp15.000–Rp20.000, wisatawan bisa menyusuri koridor-koridor penuh cerita sambil menikmati suasana khas keraton yang tenang dan sakral.
Taman Balekambang: Ruang Terbuka Hijau dengan Sentuhan Artistik
Di tengah kota yang mulai padat, Taman Balekambang hadir sebagai oase hijau yang selalu menjadi favorit wisatawan dan warga lokal. Taman ini dibangun oleh keluarga Mangkunegaran pada awal abad ke-20 dan kini berfungsi sebagai ruang publik yang nyaman untuk bersantai maupun berfoto.
Keunikan taman ini terletak pada perpaduan lanskap alami dan ornamen klasik seperti patung bergaya Eropa serta jembatan kecil yang menyeberangi danau buatan. Pepohonan tinggi yang rimbun menciptakan suasana teduh, menjadikannya cocok untuk bersantai, piknik keluarga, hingga tempat anak-anak bermain.
Tidak ada tiket masuk untuk memasuki kawasan Taman Balekambang, sehingga menjadikannya destinasi wisata favorit yang ramah di kantong dan sangat cocok untuk semua usia.
The Heritage Palace: Gaya Eropa di Tengah Jawa
Untuk wisata yang menawarkan pengalaman visual unik, The Heritage Palace menjadi primadona baru yang cepat mencuri perhatian para wisatawan, terutama anak muda dan pecinta fotografi. Terletak di kawasan Pabelan, hanya sekitar 15–20 menit dari pusat kota Solo, destinasi ini menghadirkan suasana ala kastel Eropa yang megah.
Bekas bangunan pabrik gula ini telah disulap menjadi tempat wisata bergaya arsitektur kolonial dengan berbagai spot foto estetik. Di dalamnya juga terdapat museum transportasi, koleksi mobil antik, dan area indoor ber-AC yang nyaman untuk keluarga.
Harga tiket masuk ke The Heritage Palace berkisar Rp55.000, namun banyak pengunjung merasa harga ini sepadan dengan pengalaman wisata dan koleksi visual yang bisa dibawa pulang.
De Tjolomadoe: Pabrik Tua Jadi Destinasi Seni dan Sejarah
Tak kalah ikonik adalah De Tjolomadoe, destinasi wisata yang memadukan sejarah industri dengan atmosfer seni dan kontemporer. Tempat ini merupakan pabrik gula tua dari masa kolonial Belanda yang kini diubah menjadi kawasan rekreasi dan budaya.
Keindahan De Tjolomadoe terletak pada arsitekturnya yang khas dengan struktur industrial, langit-langit tinggi, dan penataan ruang modern. Museum gula di dalamnya menyimpan sejarah produksi tebu di masa lampau, sedangkan area luar sering menjadi lokasi konser, pameran seni, hingga tempat bersantai di kafe.
Tiket masuk ke area museum sekitar Rp35.000, sementara pengunjung dapat menikmati area luar tanpa dikenakan biaya. Tempat ini sangat direkomendasikan untuk wisatawan yang ingin merasakan nuansa vintage-modern dalam satu kunjungan.
Jika Anda berencana mengunjungi tempat-tempat primadona di Kota Solo bersama rombongan, menggunakan layanan sewa bus Solo dari Happy Tour bisa menjadi solusi terbaik. Happy Tour menyediakan berbagai pilihan armada mulai dari Hiace, Elf, medium bus, hingga big bus dengan kapasitas besar.
Setiap armada dilengkapi dengan fasilitas modern seperti AC, kursi reclining, dan audio hiburan. Tak hanya nyaman, pengemudi berpengalaman dari Happy Tour juga memahami rute wisata populer di Solo, sehingga perjalanan Anda lebih efisien dan menyenangkan.
Dengan Happy Tour, Anda tak perlu repot mengatur transportasi terpisah. Semua anggota rombongan dapat menjelajah kota budaya ini bersama dalam satu kendaraan, lebih seru dan praktis!
Solo memiliki begitu banyak pesona yang tak lekang oleh waktu. Lima destinasi di atas bukan sekadar tempat wisata biasa, melainkan ikon yang menyimpan cerita, keindahan, dan pengalaman yang tak terlupakan. Mulai dari bangunan bersejarah hingga taman modern, semua menyuguhkan sesuatu yang istimewa bagi para pengunjung.Agar perjalanan Anda semakin lancar dan menyenangkan, jangan ragu untuk menggunakan layanan sewa bus medium solo dari Happy Tour. Dengan armada yang lengkap dan pelayanan profesional, setiap sudut kota Solo bisa dijelajahi dengan aman dan nyaman.
sumber gambar : instagram malamuseum
